JAKARTA, 15 Juni (Xinhua) — Indonesia telah meluncurkan kampanye vaksinasi terhadap munculnya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK) mematikan pada ternak di seluruh negeri.
Penyakit virus yang sangat menular di antara hewan berkuku belah termasuk sapi, domba, babi dan kambing telah menyebar di 181 kota setelah pertama kali ditemukan di provinsi Jawa Timur pada akhir April.
Sebagai salah satu wabah hewan terburuk di dunia, PMK menyebar melalui kontak langsung dengan hewan, produk hewani, melalui transfer mekanis melalui fomites dan melalui jalur udara. Penyakit ini ditandai dengan lepuh atau luka di sekitar mulut, moncong, kaki dan puting susu, kecenderungan untuk berbaring, serta lesu atau depresi.
Pada hari Selasa, Kementerian Pertanian Indonesia memulai kampanye vaksinasi PMK di Sidoarjo, Jawa Timur, salah satu daerah yang paling parah terkena wabah.
Saat ini, pihak berwenang menggunakan vaksin yang diimpor dari Prancis sambil tetap mengembangkan vaksin mereka sendiri untuk mengatasi krisis. Setidaknya 10.000 dosis vaksin PMK tiba di Indonesia pada hari Minggu.
“Pada tahap pertama, kami memprioritaskan vaksinasi hewan ternak yang sehat di zona merah dan kuning, yang paling parah terkena penyakit ini, karena ketersediaan vaksin yang terbatas,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemenkes Nasrullah. media lokal.
Hingga saat ini, lebih dari 150.000 hewan dilaporkan terinfeksi penyakit tersebut dan setidaknya 760 hewan telah mati karena penyakit tersebut, menurut data resmi dari Gugus Tugas PMK Nasional.
Lebih dari 41.000 hewan telah pulih sejauh ini karena pihak berwenang telah mengerahkan ribuan paramedis veteriner dan mendistribusikan obat-obatan, antibiotik, vitamin, penguat kekebalan serta agen desinfektan kepada para peternak.
Menurut Nasrullah, hewan yang sudah sembuh dari PMK tidak langsung divaksinasi karena sudah memiliki kekebalan terhadap virus tersebut. Dia meminta peternak untuk terus mempraktikkan biosekuriti untuk menghentikan penyebaran virus.
Sebelum wabah ini, Indonesia telah bebas dari PMK sejak 1986, status yang diakui secara internasional oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia pada tahun 1990.
Bulan depan Muslim di seluruh Indonesia, populasi Muslim terbesar di dunia, akan merayakan festival Idul Adha, di mana orang-orang berkumpul di depan masjid untuk menyaksikan sapi dan kambing dibunuh sebagai hewan kurban. Daging kemudian dibagikan kepada orang miskin untuk merayakan hari kurban Islam.
Kementerian Pertanian telah berulang kali menekankan bahwa daging hewan yang terinfeksi PMK aman untuk dimakan dan akan ada pasokan ternak yang lebih dari cukup untuk hari raya. Juru bicara Kementerian Kuntoro Boga Andri mengatakan, jumlah hewan kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat tahun ini berjumlah 2,2 juta, lebih dari yang dibutuhkan.
Andri juga menggarisbawahi bahwa hewan ternak yang akan dikorbankan akan berasal dari daerah yang bebas dari wabah PMK atau zona hijau.
Ia menambahkan, hewan tersebut akan didistribusikan melalui transportasi darat dan laut dengan prosedur yang ketat di tengah pembatasan mobilisasi hewan ternak di seluruh negeri sejak bulan lalu. barang habis pakai